Indonesia, negara dengan banyak peninggalan sejarah kuno, baik berupa adat-istiadat, kesenian hingga bangunan bersejarah. Bicara bangunan bersejarah, salah satu bangunan bersejarah yang masih berdiri megah hingga saat ini adalah Candi Sewu.
Candi-candi di Indonesia, kebanyakan adalah peninggalan kerajaan Hindu dan Budha jaman dahulu, termasuk Candi Sewu. Dari namanya, Candi Sewu memiliki candi yang banyak, seolah-olah berjumlah seribu, atau sewu dalam Bahasa Jawa.
Keindahan Candi Sewu, dengan nuansa yang khas dan ketenangannya mampu menjadikannya tempat yang wajib kalian kunjungi, sobat travel.
Sejarah Candi Sewu
Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8. Candi ini dibangun pada masa kerajaan Mataram, yaitu masa Rakai Panangkaran (746-784 m) dan Rakai Pikatan yang memeluk agama Hindu.
Walaupun rajanya beragama Hindu, Kerajaan Mataram pada masa itu mendapat pengaruh kuat dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Para ahli menduga bahwa Candi Sewu merupakan pusat kegiatan keagamaan masyarakat beragama Buddha.
Dugaan tersebut didasarkan pada isi prasasti batu andesit yang ditemukan di salah satu candi perwara. Prasasti yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno dan berangka tahun 792 Saka tersebut dikenal dengan nama Prasasti Manjusri-grha.
Didalam Prasasti Manjusri-grha, pembangunan Candi Sewu hampir bersamaan dengan pembangunan Candi Borobudur. Hal ini juga menguatkan dugaan para ahli bahwa Candi Sewu merupakan pusat kegiatan masyarakat beragama Budha
Lokasi
Candi Sewu berlokasi di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Candi Sewu merupakan candi yang letaknya tidak jauh dari Candi Prambanan. Dari Candi Prambanan hanya berjarak sekitar 800m ke arah selatan. Jika Candi Prambanan letaknya menghadap ke selatan, maka sebaliknya Candi Sewu ini menghadap ke utara.
Bagi sobat travel yang dari Kota Yogyakarta, lokasi ini berjarak sekitar 17 km ke arah Kota Solo, memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai di lokasi ini. Sementara bila sobat travel bertolak dari Solo, jarak tempuhnya lebih jauh, yakni sekitar 48 km, atau kurang lebih memerlukan waktu 1 jam.
Jalan Menuju ke Lokasi
Jika sobat travel belum familier dengan Candi Sewu, rute menuju Candi Prambanan bisa menjadi alternatif. Bila menggunakan kendaraan pribadi pun, pasti mudah menemukan lokasi ini, karena banyak papan penunjuk jalan yang akan sobat travel temui.
Bagaimana jika tidak membawa kendaraan pribadi? Kalau sobat travel tidak membawa kendaraan pribadi, menggunakan transportasi umum menjadi pilihan yang tepat.
Dari Yogyakarta, Bus TransJogja bisa menjadi alternatif. Cari halte terdekat, pilih bus dengan jalur ke Terminal Prambanan. Jika masih bingung, bisa tanyakan langsung petugas yang berjaga di setiap halte.
Jika dari Solo atau Klaten, gunakan bus dengan rute Solo-Yogyakarta. Sobat bisa pergi ke Halte atau Terminal terdekat, lalu pilih bus dengan rute Solo-Yogyakarta, katakan pada kondektur bus bahwa sobat travel akan turun di Terminal Prambanan.
Tiket masuk
Untuk harga tiket masuk kawasan ini, sobat travel cukup dengan membayar Rp. 40.000 per orang. Sedangkan untuk biaya parkir, dikenakan tarif Rp. 5000 untuk mobil dan Rp. 2000 untuk motor.
Jam Buka
Jam operasional wisata Candi Sewu dari pukul 08.00 – 17.00. Namun penulis sarankan untuk datang saat sore hari untuk mendapatkan sidelight momen sunset dengan latar belakang candi yang eksotis tentunya.
Fasilitas
Adapun fasilitas yang dapat sobat travel di kawasan ini cukup lengkap, tempat parkir, mushola, kamar mandi, dan tempat makan dengan aneka menu hidangan yang berada tepat di depan kompleks candi.
Daya Tarik Candi Sewu
Hal ini mungkin tidak banyak orang tau, bahwa Candi Sewu mempunyai keunikan dan daya tarik yang eksotis. Berikut keunikan dan daya tarik yang kalian jumpai jika berkunjung ke Candi Sewu.
1. Memiliki banyak spot foto yang Instagramable
Pengen foto-foto di feeds Instagram terlihat kece dan estetik? Mungkin berkunjung ke Candi Sewu solusinya.
Foto dengan latar belakang sunset dan candi-candi akan membuat foto sobat travel jadi lebih instagramable.
Jangan lupa untuk membawa kamera. Hmm, minimal kamera handphone lah. Sayang banget jika kesini tapi tidak diabadikan. Ajak juga temanmu, untuk mendapatkan momen foto yang kamu mau.
2. Komplekss Candi Budha terbesar di Indonesia
Mungkin sobat travel sudah tahu, kalau Candi Budha terbesar di Indonesia adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Namun kompleks Candi Budha terbesar adalah Candi Sewu.
Dalam komplekss Candi Sewu menampung 249 candi dan 8 Arca Dwarapala.
Fakta Candi Sewu sebagai Komplekss Candi Budha Terbesar di Indonesia juga telah diakui oleh Unesco dalam pernyataan Outstanding Universal Value-nya.
3. Komplekss Candi yang juga ditetapkan Unesco sebagai Warisan Dunia
Sobat travel mungkin hanya mengenal Candi Prambanan sebagai Candi yang diakui oleh Unesco sebagai warisan dunia. Ternyata selain Candi Prambanan yang ditetapkan Unesco sebagai warisan dunia, Candi Sewu juga termasuk salah satunya.
Penetapan Unesco ini bersamaan dengan candi di sekitar Prambanan seperti Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Asu.
Candi-candi ini ditetapkan sebagai mahakarya peradaban dunia oleh Unesco pada tahun 1991 sebagai World Heritage Site dengan nomor C 642.
Namun pada bulan Mei 2006, candi ini pernah rusak akibat gemba di wilayah D.I Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa Tengah. Kerusakannya cukup parah, sampai ke candi utamanya. Namun jangan khawatir sobat, saat ini sudah dibuka dan boleh dikunjungi kembali untuk umum.
4. Satu-satunya Candi di Indonesia yang mempunyai Site Museum
Jika sobat travel mengunjungi Candi Sewu, maka tidak afdol rasanya kalau kalian tidak mengunjungi Site Museum.
Site Museum ini tidak bercerita tentang Candi Sewu, melainkan tentang bagaimana proses pemugaran sebuah candi sob. Selain itu Site Museum juga dilengkapi dengan ruang audio visual.
Sobat travel dapat menjumpai Site Museum ini di sebelah utara komplekss Candi Sewu
Lihat Juga: 25 Rekomendasi Tempat Wisata di Jogja Terbaru 2022
5. Legenda Roro Jonggrang Candi Sewu.
Mitosnya, berawal dari gugurnya raja yang bernama Prabu Boko, akibat dari serangan Bandung Bondowoso. Alhasil Bandung Bondowoso bertemu dengan Roro Jonggrang, anak dari Prabu Boko, dan terkesima akan parasnya serta berniat untuk mempersuntingnya.
Namun, Roro Jonggrang tidak langsung menerima lamaran dari Bandung Bondowoso, tetapi memberikan syarat, yaitu dengan membuatkan 1000 buah candi hanya dengan satu malam.
Bandung Bondowoso adalah orang yang sakti, dia menerima syarat tersebut dan meminta bantuan para jin untuk membangun seribu candi yang dipersyaratkan oleh Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang pun tak menyangka karena candi sudah hampir jadi. Dia menyuruh wanita desa untuk memukul lesung dan membangunkan ayam agar berkokok, sehingga para jin mengira hari sudah mulai pagi dan Bandung Bondowoso gagal.
6. Pintu masuk kompleks candi berada di empat penjuru mata angin.
Kompleks candi ini memiliki luas area sekitar 185 x 165 meter. Terdapat empat pintu, untuk masuk menuju kompleks candi. Empat pintu tersebut berada disebelah timur, selatan, barat dan utara.
Pintu masuk dari candi ini, terdapat empat pintu masuk menuju kompleks Candi Sewu yang berada di timur, selatan, barat, dan utara. Namun jika sobat travel cermati dari arsitekturya, Pintu masuk utama dari candi ini terletak di sebelah timur.
Ciri-ciri pintu masuk candi ini, setiap pintu masuk dijaga oleh dua patung raksasa, dengan ukuran yang cukup besar dan mempunyai tinggi 2,3 meter. Patung-patung ini bernama Dwarapala.
7. Pola Mandala Wadjradhatu
Keunikan dari kompleks candi ini yaitu membentuk sebuah pola, dimana dalam kepercayaan agama Budha Mahayana, pola ini disebut dengan Mandala Wadjradatu.
Pola ini melambangkan perwujudan alam semesteta, dimana ada candi pusat ditengahnya dan dikelilingi oleh candi-candi yang lebih kecil, yang disebut Candi Perwara dan Candi Pengapit.
Di belakang candi perwara dan pengapit juga terdapat 2 arsitektur candi kembar yang berada di masing-masing arah mata angin. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa candi tersebut memang belum selesai dibangun.
8. Candi Utama
Candi utama merupakan candi terbesar yang berada dikomplekss Candi Sewu. Candi ini memiliki tinggi sekitar 30 meter dengan diameter kurang lebih 29 meter. Seluruh bangunan candi dibangun dengan batu andesit.
Candi Utama jika dilihat berbentuk polygon dengan sisi berjumlah 20. Sedangkan setiap sudutnya yang menghadap mata angin memiliki bagian yang menjorok keluar.
Menurut beberapa penelitian, Candi Sewu awalnya memiliki satu ruang utama. Namun dalam perkembangannya, ditambah dengan beberapa renovasi sehingga menjadi lima ruang seperti saat ini.
Simak Review: 25 Tempat Wisata Gunung Kidul Yogyakarta
9. Candi Perwara
Candi ini merupakan candi yang mengelilingi candi utama. Candi Perwara berjumlah 240 memiliki bentuk mirip candi utama, hanya saja ukurannya lebih kecil.
Pada dasarnya Candi Perwara tersusun atas empat baris konsentris, baris pertama terdapat 28 Candi Perwara, baris kedua 44 Candi Perwara, baris ketiga 80 Candi Perwara, baris keempat terdapat 88 Candi Perwara.
Terdapat Archa Dhayani Budha di dalam Candi Perwara. Dimana jika dikelompokkan terdapat empat jenis Archa yang hampir serupa dengan archa-archa yang terdapat di candi Borobudur.
10. Candi Pengapit
Disela-sela barisan terluar candi Perwara terdapat candi Pengapit yang berjumlah 8 buah. Dimana candi pengapit merupakan gerbang pintu masuk menuju candi utama.
Candi pengapit juga terdapat di 4 sisi mata angin, yaitu di timur, selatan, barat dan utara. Serta memiliki tinggi sekitar 1 meter. Candi ini juga dihiasi beberapa relief pahatan kalamakaraa.
Serta juga terdapat sosok pria yang berdiri dengan memegang setangkai bungai teratai dengan pakaian seperti dewa. Sedangkan diatas candi pengapit berbentuk stupa besar ditengah dan dikelilingi stupa-stupa kecil disampingnya.
Wisata yang berada di dekat Candi Sewu
1. Candi Prambanan
Tempat ini adalah tempat yang cukup familier pastinya dikalangan sobat travel, sehingga belum afdol rasanya jika ke Candi Sewu tidak mampir ke Candi Prambanan
2. Candi Plaosan
Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km ke arah timur dari Candi Sewu. Candi ini juga menjadi salah satu rekomendasi untuk sobat travel kunjungi setelah ke Candi Sewu
3. Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko merupakan satu spot terbaik untuk menyaksikan matahari tenggelam dan yang paling terkenal di kalangan wisatawan. Candi ini juga cukup fenomenal dikalangan netizen Instagram.
Kunjungi Juga: 10 Pilihan Tempat Wisata Kaliurang (Terbaru dan Keren)
4. Candi Ijo
Candi Ijo merupakan candi dengan lokasi paling tinggi di sekitaran Yogyakarta, pemandangan yang indah dan spot sunset bakal sobat travel temui jika berkunjung kesini.
5. Tebing Breksi
Letaknya tidaklah jauh dari Candi Ratu Boko. Tebing ini dulunya adalah penambangan batu breksi yang kini dialih fungsikan sebagai tempat wisata
Tips Berkunjung ke Candi Sewu
Nah, sebelum sobat travel berkunjung ke Candi Sewu, ada beberapa tips yang perlu kalian tahu
1. Datang saat sore hari
Waktu terbaik datang ke Candi Sewu adalah saat sore hari atau menjelang sunset, waktu ini adalah waktu terbaik untuk mendapatkan sidelight karena matahari lebih condong ke barat.
2. Pastikan cuaca mendukung
Sebelum sobat travel berangkat ke Candi Sewu, pastikan banar-banar bahwa cuaca mendukung dan tidak mendung.
3. Jangan datang tepat disiang hari
Datang di siang hari adalah keputusan yang lumayan ekstrem, karena jika kalian tahu, disini lumayan panas.
4. Bawa kamera
Hal wajib saat berkunjung ke Candi Sewu adalah kamera, rugi dapet spot yang bagus tapi nggak dimanfaatin.
5. Ajak teman
Selain untuk menemani wisatamu ke Candi Sewu, teman juga bisa menjadi fotografer dadakan dan bisa menyesuaikan dengan selera foto kalian.
Baca Juga: 27 Tempat Wisata Bantul Terbaru dan Instagramable
Candi Sewu adalah bukti sejarah yang masih terjaga hingga saat ini. Dari estetika arsitektur candi, sejarah kerajaan mataram, peninggalan kerajaan Hindu-Budha, hingga mitos Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
Jadi? Tertarik berkunjung ke Candi Sewu? Jangan lupa untuk jaga kebersihan dan saling merawat peninggalan berharga ini! Ingat vandalisme dan membuang sampah sembarangan bukan budaya pemuda Indonesia! Have fun dan selamat berlibur!