Kali ini aku bakalan bahas salah satu wisata yang terkenal angker di ujung pulau Jawa, Banyuwangi. Karena Banyuwangi terlewat di ujung timur pulau Jawa, wilayah ini dikenal sebagai Sunrise of Java. Wisata yang akan aku bahas adalah Taman Nasional Alas Purwo.
Kesan keramatnya yang begitu kental, menjadikan beberapa orang yang mendengarnya meras begitu angker, misteri dan mistis. Padahal, di balik itu semua terkandung kekayaan pemandangan yang menakjubkan, surga bagi para wisatawan, lokal maupun asing.
Tapi rileks, disini aku nggak bakalan bahas yang angker-angkernya. Aku bakalan deskripsikan wisata ini secara detail, agar kamu tertarik mengunjunginya, bukan malah takut karena mitos dan desas-desusnya.
Akan banyak hal-hal yang akan aku bahas disini tentang Alas Purwo. Tempat para petapa menghabiskan banyak waktunya untuk mencari hal-hal ghaib atau ketenangan jiwa. Bagi para wisatawan, hal itu malah cenderung menjadi daya tarik tersendiri.
Sejarah Taman Nasional Alas Purwo
Nama “Purwa” dalam bahasa Jawa memiliki arti kawitan atau permulaan. Bisa dikatakan, Alas ini dipecayai sebagai ini adalah hutan pertama di dan tertua di Jawa. Bahkan ada yang mengatakan, hutan ini adalah situs penciptaan pertama di Bumi.
Memang terkesan aneh, tapi sebagian orang percaya akan hal itu. Penduduk sekitar percaya, hutan ini adalah istana bagi jin dari seluruh wilayah Jawa. Tak aneh kalau banyak orang yang bertapa, berdoa, dan melakukan aktivitas ghaib di sini.
Konon katanya sih, hutan ini dulu menjadi tempat terkahir pelarian rakyat Majapahit dari desakan penyebaran agama islam. Jadi tak heran, kalau sejak ratusan tahun hingga sekarang, banyak orang hindu Bali yang ke sini untuk mengunjungi pura yang ada di dalam alas ini.
Lokasi
Taman Nasional Alas Purwo berlokasi secara administratif masuk dalam wilayah 2 Kecamatan, yaitu di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Karena letaknya memang berada dalam dua kecamatan itu.
Lokasi Alas Purwo berada di perlintasan jalur antara Banyuwangi dan Situbondo. Area seluas 43.420 hektare ini sudah menjadi taman nasional sejak tahun 1992 yang diresmikan oleh Kementrian Kehutanan dengan nama resmi, “Taman Nasional Alas Purwo”.
Berada di ketinggian 322 di atas permukaan laut, dengan setidaknya 6 kawasan ekosistem mulai dari hutan bambu, hutan pantai, hutan mangrove, hutan alam, hutan tanaman hingga padang rumput atau savana.
Rute
Kalau kalian ingin berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo, ada beberapa rute yang bisa dipilih.
Bila kalian dari arah Banyuwangi, kalian bisa ambil jalur Banyuwangi – Rogojampi – Srono – Muncar – Tegaldlimo. Setelah sampai di Tegaldlimo, 10 km lagi, kalian akan menemukan pos Rawabendo, yang merupakan gerbang utama Taman Nasional Alas Purwo.
Jarak ke Banyuwangi kota terhitung dari hutan ini, sekitar 2 jam perjalanan kendaraan bermotor.
Bila kalian datang dari arah jember, kalian harus menuju kearah Genteng yang jaraknya sekitar 65 km. Setelah itu menuju Tegaldilmo melalui Srono. Kalau nggak gitu kalian bisa lewat Cluring ataupun Jajag.
Untuk berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo pengunjung harus memakai kendaraan pribadi. Sampai saat ini tidak ada kendaraan umum yang memiliki trayek sampai ke Alas Purwo.
Tiket Masuk
Untuk tiket masuk ke Taman Nasional Alas Purwo ini, kalian dikenakan tiket Rp 15.000,-, harta ini juga berlaku untuk pengunjung dalam negeri.
Namun dikenakan Rp. 150.000,-untuk pengunjung berkewarganegaraan asing. Jadi kalau kalian jadi Guide, pastikan beri penjelasan kepada touris manca negara yang kalian temani.
Perbedaan harga ini tentu tidak sembarangan ditentukan, akan tetapi pengelola sudah tahu budget dan standar pembayaran agar menguntungkan dinas pariwisata. Tempat pembayaran tiket berbentuk seperti rumah atau balai dengan dua loker wisata asing dan lokal.
Oh iya, karena luasnya Taman Nasional ini, kalian akan menemukan papan petunjuk dan peta destinasi, agar kalian tidak tersesat. Kemungkinan sinyal hp juga sulit di hutan ini, sesuai jaringan yang kalian pakai.
Jam Buka
Nah untuk jam buka tentu kalian harus paham. Mengingat wisata ini adalah hutan. Kunjungan pariwisata, Alas Purwo dibuka Senin-Jumat. Akhir pekan lokasi ini tidak buka untuk kunjungan wisatawan. Beroperasi dari jam 07.30 pagi dan tutup jam 16.00 sore.
Namun tak menutup kemungkinan kalian bisa berkunjung di malam hari bahkan menginap. Tapi umumnya yang demikian ini bukan pengunjung wisata, tapi pengunjung peribadatan. Mengingat di dalam areal taman nasional Alas Purwo terdapat pura, tempat suci umat hindu.
Fasilitas
Fasilitas dapat dikatakan sangat memadai, misal tersedianya pemandu penjaga hutan atau Jagawana, persewaan mobil dan motor untuk menjelajah hutan, papan penunjuk jalan, wisma tamu di pos Rawa Bendo, warung makan, dan cottage yang terdapat di Plengkung (G-Land).
Terlebih, beberapa waktu lalu, infrastruktur sudah diperbaharui. Jadi hari ini Taman Nasional ini selalu ramai pengunjung. Sebab fasilitas dan pelayanannya sudah sangat memadai dan kalian bakalan tak rugi membayar untuk masuk ke wisata yang satu ini.
Kelengkapan fasilits ini juga mendukung banyaknya peneliti yang masuk ke hutan ini untuk mempelajari banyak hal dan menerbitkan jurnal Internasional tentang Taman Nasional ini.
Baca Rekomendasi: 20 Tempat Wisata di Malang dan Harga Tiket Masuknya
Daya Tarik Taman Nasional Alas Purwo
Nah, sekarang sudah saatnya kalian mengetahui apa aja yang ada di dalam Taman Nasional Alas Purwo ini selain keangkerannya. Aku bakalan banyak cerita tentang keindahan, pesona, dan daya tariknya, siap-siap aja terpesona dan nggak sabar mengunjunginya.
1. Savana Sadengan
Terbentak savana yang begitu luas, menghijau memanjakan mata yang melihatnya. Namanya Sadengan, sebuah padang savana seluas 84 hektare. Lokasi ini berjarak 2 km dari pos Rawabendo.
Di lokasi ini, kalian bisa menikmati pemandangan alam bebas lengkap dengan kawanan banteng, rusa dan burung merak. Kalian bakalan setuju jika aku mengatakan wisata di lokasi ini terasa bersavari di Savana Afrika, bahkan dapat tambahan burung meraknya.
Bukankah ini menarik? Bukan hanya pengalaman wisata yang baru, aku jamin setelah pulang dari Taman Nasional Alas Purwo, kalian bakalan rindu untuk ke sini lagi.
Agar kalian menikmati keindahan padang savana dengan lebih maksimal, pengelola membangun sebuah menara pandang tiga lantai. Dari atas menara pandang ini kalian tentu bisa menikmati savana dengan sudut pandang yang lebih luas.
2. Pura Giri Selaka dan Situs Kawitan
Jika ke Taman Nasional Alas Purwo Lokasi, kalian tentu wajib berkunjung ke Pura Giri Selaka dan Situs Kawitan. Lokasi dari Pura Giri Selaka dan Situs Kawitan tepat berada di tenga-tengah hutan.
Sejarah pura ini konon katanya adalah peninggalan kerajaan Majapahit yang ditemukan tidak sengaja oleh warga sekitar Alas Purwo tahun 1967 dan mulai digunakan untuk kegiatan keagamaan pada tahun 1968.
Upacara yang dilakukan di tempat ini adalah upaca pagerwesi yang dilakukan setiap 210 hari sekali. Upacara pager wesi adalah upacara yang menyelamati ilmu pengetahuan yang diturunkan oleh para dewa dari ancaman raksasa yang memangsa.
3. Goa Istana dan Goa Lainnya
Karena lokasinya yang berada dalam wilayah karst, membuat tempat Alas Purwo memiliki Gua-gua alam. Di area Alas Purwo terdapat tidak kurang dari 44 gua. Ini sebab Kondisi geologi sih, bukan gara-gara jin yang membangun ya…
Dari 44 gua yang itu, salah satu yang bisa kalian kunjungi adalah Gua Istana. Gua ini berjarak sekitar 1 jam dari Pos Pancur dengan dengan menyusuri Hutan Bambu yang begitu ini. Jadi, di perjalanan kalian bakalan dimanjakan panorama bambu hijau yang memukau.
Selain Gua Istana, kalian juga bisa berkunjung ke gua lainnya. Yaitu Gua yang sering dikunjungi namun dengan tujuan wisata spiritual. Pengunjung biasanya melakukan tapa semadi. Gua gua itu meliputi Gua Padepokan, Gua Mayangkara, Gua Gajah, Gua Haji, Gua Lowo dan Gua Basori.
4. Sunset di Pantai Pancur
Salah daya tarik Hutan ini adalah Pantai Pancur. Nama itu ada karena ada sungai yang mengalir ke laut melalui pantai yang agak terjal sehingga membentuk Pancuran. Di pantai ini kalian bakalan menemukan pantai dengan pasir yang besar-besar sehingga disebut pasir gotri.
Kegiatan andalan di pantai ini adalah Panorama sore hari (sunset). Tidak jauh dari Pantai Pancur terdapat karang hitam (karang mati) yang lebih dikenal dengan sebutan Parang Ireng. Saat surut, kalian bakalan menemukan banyak kelomang darat yang lucu-lucu.
Ketika hendak ke pantai ini, kalian bakalan lewat undak-untuk yang menjorok ke bawah. Agak curam sih, jadi kalian harus hati-hati dan pelan-pelan menuju ke bawah. Aku sih menyarankan, kalian harus siapkan mental dan fisik ketika hendak ke Pantai Pancur ini.
5. Camping Ground
Salah satu daya tarik yang satu ini tentu bakalan kalian idam-diamkan. Kemah di camping ground Taman Nasional Alas Purwo. Pengelola dengan sengaja memberikan area khusus untuk berkemah, biasanya digunakan anak pramuka untuk mendirikan tenda.
Tapi tenang aja, meski kalian bukan anak pramuka, kalian tetep bisa kok berkemah disini. Tentunya tetap harus meminta izin dan membayar mengurus administrasi. Meskipun terkenal angker, hutan ini bakalan tak seburuk yang kalian bayangkan, bahkan sebaliknya.
Sembari mengisi kegiatan camping, kalian bisa menyusuri pantai Pancur dan memburu Sunset yang begitu indah. Di malam hari kalian bisa menyalakan api unggun dan bersenang-senang, tentu harus tetap dalam batas kewajaran dan tak berlebihan.
6. Panorama Pantai Cungur
Selain Pancur ada pantai lagi namanya Cungur, berada di bagian Barat Taman Nasional Alas Purwo. Sebuah daratan hutan pantai yang hanya dibatasi oleh pengaruh pasang surut air laut yang masuk dari Samudera Hindia ke dalam muara sungai Segoro Anakan.
Pantai ini memiliki ekosistem khas hutan dataran rendah, hutan pantai, dan hutan mangroove. Di lokasi ini sering dijadikan sebagai habitat burung-burung air untuk berkembang biak dan mencari makan.
Setiap tahunnya sering dilintasi dan dikunjungi oleh beberapa jenis burung migran dengan jumlah yang cukup banyak. Tercatat sebanyak ± 39 jenis burung endemic yang terdapat di wilayah ini.
Para pecinta burung, fotografer dan peneliti sering mengunjungi kawasan ini untuk berburu foto. Menyaksikan atraksi alam liar burung-burung migran, pemandangan sunset tepi pantai pada sore hari.
Lihat Review: Sumber Maron, Wisata Air Seru di Pedesaan Malang
7. Surfing di Ombak Plengkung
Nama ini mungkin tak asing, sebab dikenal sebagai tempat surfing yang cocok. Bahkan, menurut surfer dunia, ombak di Plengkung termasuk 3 besar terbaik dunia. Bukti dari penilaian itu adalah hingga saat ini telah 4 kali dijadikan lokasi event tingkat internasional.
Bukankah hal ini begitu membanggakan? Saat ini di pantai Plengkung sudah terdapat fasilitas pariwisata yang lengkap, yang dikelola perusahaan swasta.
Sekitar 1 km dari pantai ini konon terdapat palung dan tebing laut. Adanya palung laut dan dinding karang tersebut mengakibatkan ombak di pantai ini bisa mencapai ketinggian antara 2-3 meter.
Bahkan para peselancar menamai masing-masing jenis ombak tersebut dengan nama : Kong, Money trees, Launching pad, Speedy, Chicken break, Twenty-twenty dan Tiger track. Kalian benar-benar wajib ke pantai ini.
8. Pantai Triangulasi
Kata Triangulasi diambil dari nama titik ikat pengukuran dan pemetaan yang terletak ± 500 dari utara pantai. Pantai ini adalah salah satu pantai yang mempunyai formasi hutan pantai yang masih lengkap, didominasi pohon nyampung, bogem, dan pandan laut.
Kalian bakalan menemukan pasir yang putih dan bersih. Kalau kalian beruntung, biasanya pada bulan April – November kalian akan disinggahi oleh penyu-penyu langka untuk bertelur. Melihat memen ini, pasti bakalan sangat berkesan di benak kalian.
Keindahan alam lainnya yang bsia kalian nikmati di pantai ini tentu saja hunting sunset dan melihat banyak satwa, sperti kera abu-abu, lutung, tupai, bajing, musang, rusa, kijang, babi hutan, dan biawak. Kalian benar-benar akan diajari untuk cinta terhadap satwa.
9. Pesona Hutan Bambu
Untuk menuju ke Goa Istana, kalian harus memasuki kawasan hutan bambu. Lokasi ini benar-benar harus kalian kunjungan disamping begitu banyak daya tarik wisata di alas purwo lainnya.
Tumbuhan bambu tertanam begitu di Taman Nasional Alas Purwo ini. Lokasi Hutan bambu ini jaraknya hanya sekitar 500 meter dari Pos Pancur.
Hutan Bambu memang selalu membuat kesan tersendiri, salah satu tempat favorit untuk mengabadikan gambar. Tentu kalian bakalan merasakan suasana damai di lokasi ini.
Suasana yang asri dan alami dengan hamparan tanaman bambu yang terjajar di sepanjang mata menerjang, plus suara kicau burung yang sesekali terdengar di atas padatnya pohon bambu, bakalan mewarnai liburan kalian di taman nasional yang satu ini.
10. Hutan Mangrove Bedul
Di Taman Nasional Alas Purwo, kalian bisa menemukan hutan Mangrove terluas di Jawa, yaitu Hutan Mangrove Bedul. Hutan yang masih sangat alami ini, bakalan menawarankan beribu keindahan yang tak terkira.
Kawsaan ini menjadi tempat mencari makan dan berkembang biak beberapa jenis burung air (bangau tong-tong, raja udang, pecuk ular, trinil, dan lain-lain) serta jenis burung migran.
Kalian ingin menyusuri Mangrove ini, tak usah khawatir. Ada beberapa paket wisata yang ditawarkan untuk melihat pemandangan yang ada di sini.
Paket-paket itu adalah, menyusuri dan menjelajahi mangrove di lokasi Kere, menyusuri mangrove dan melihat burung air di daerah Cungur, dan yang terakhir adalah menyusuri mangrove dan melihat tempat penetasan penyu di Ngagelan.
Selain itu ada juga terdapat paket menyusuri mangrove dengan menggunakan kano.
11. Makam 7 Meter
Kalian tentu belum pernah melihat ada makam panjangnya mencapai 7 meter. Apakah itu berarti orang yang dikuburkan di dalamnya juga setinggi 7 meter? Mungkin kalian akan bertanya semacam itu.
Makan ini konon katanya adalah makam Eyang Suryo Bujo Negoro alias Mbah Dowo, seorang misionaris agama Islam sebelum masa Wali Songo.
Itu hanya kepecayaan sih, bukan dari tulisan atau sumber yang pasti, akan tetapi konon kalian bisa mengetahui sejarah Mbah Dowo dengan cara kontak batin. Sedikit menyeramkan memang.
12. Belajar Flora dan Fauna
Kalain pasti tahu kenapa Alas Purwo jadi Taman Nasional. Sebab kalian bisa menemukan berapa spesies flora dan fauna di hutan ini. Tak heran banyak peneli dari luar negeri yang kemari hanya untuk mencari satu atau dua tumbuhan aja.
Konon katanya, kemistikan hutan ini membuat hutan ini belum banyak yang terjamah dan masih banyak kajian flora dan terlebih fauna yang belum dipelajari. Di pinggir-pinggir jalan kalian bakalan menemukan palang informasi tentang beragam macam hewan dan tumbuhan.
Maka dari itu, tempat ini juga bisa menjadi zonasi yang mengedukasi bagi kalian yang ingin mengenal dunia hewan dan tumbuhan.
Hotel Dekat Taman Nasional Alas Purwo
Meski wisata ini adalah hutan, tapi tentunya ada penginapan yang layak untuk kalian gunakan bermalam. Kalau kalian nggak punya rencana camping, maka aku sarankan ada beberapa penginapan yang bisa kalian gunakan selama berlibur di Taman Nasional Alas Purwo ini.
1. G-Land Joyo’s Surf Camp & Resort
Terletak di Taman Nasional Alas Purwo, Kalipait, Tegaldimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, 68484, Indonesia. Surf camp satu ini jaraknya hanya sekitar 100 meter dari G-land.
Ada beberapa tipe kamar yang disediakan di G-Land Joyo’s Surf Camp & Resort, yakni Standard Room dengan tarif Rp 500 ribu per malam, kemudian Deluxe Room dengan tarif Rp 650 ribu per malam, dan Superior Room dengan biaya menginap Rp 1.295.000 per malam.
Seluruh harga kamar tersebut sudah termasuk fasilitas sarapan dan koneksi WiFi gratis.
Baca Selengkapnya: Pantai Sendiki Mitos dan Pesona Indah yang Tersembunyi
2. G-Land Bobby’s Surf Camp
Kalian bisa jadikan pilihan untuk tempat beristirahat, yakni G-Land Bobby’s Surf Camp. Lokasi penginapan yang satu ini terletak di Teluk Grajagan dan dekat dengan Taman Nasional Alas Purwo.
G-Land Bobby’s Surf Camp menerapkan harga kamar per paket yang sudah termasuk dengan sarapan, makan siang, makan malam, air minum tanpa batas, serta fasilitas antar-jemput (PP) dari Bali dengan naik speedboat.
Paket Standar 3 hari 3 malam di G-Land Bobby’s Surf Camp dipatok biaya USD 640 atau sekitar Rp 8,6 juta. Kemudian Deluxe Packages tarifnya USD 770 (Rp 10,4 juta) dan Superior Packages rate-nya USD 900 (Rp 12 juta). Jika ingin menginap di G-Land Bobby’s Surf Camp.
3. Utama d’Alas Purwo Homestay
Penginapan ini Menawarkan pemandangan taman. Homestay Utama d’Alas Purwo di Ringinpintu menawarkan akomodasi, bar, lounge bersama, taman, dan teras. Homestay ini juga menyediakan WiFi dan parkir pribadi gratis.
Pilihan à la carte dan sarapan Asia tersedia setiap pagi di Utama d’Alas Purwo Homestay. Kalian dapat berenang di kolam renang indoor atau bersepeda. Bandara terdekat adalah Banyuwangi, 39 km dan homestay ini menawarkan layanan antar-jemput bandara berbayar.
Harga per malam mulai dari Rp 191.000 per kepala. Terjangkau bukan?
4. Grajagan Cottage & Bungalow
Lokasi Pantai Grajagan Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo Kab. Banyuwangi. Lokasinya agak jauh sih dari Taman Nasional Alas Purwo, sekitar 8 sampai 10 km. Tempatnya nyaman dan dekat dengan pantai Grajagan.
Fasilitas kamar nyaman dan kebersihan yang terjadi. Kalian bisa membayar Rp 200.000 per malam untuk satu orang.
Hotel di sekitar Taman Nasional Alas Purwo memang tak banyak, empat penginapan di atas bisa kalian jadikan pertimbangan untuk memberikan kenyamanan liburan kalian.
Harganya memang ada yang terjangkau dan mahal sih, tapi dengan keelokan panorama Taman Nasional Alas Purwo, biaya itu tentunya bakalan terbayarkan.
Tips Wisata Taman Nasional Alas Purwo
Agar liburanmu berjalan lancar di Taman Nasional ini, ada beberapa tips yang akan aku bagi. Tips-tips mungkin aja berguna agar persiapan liburan kalian semakin sempurna. Sehingga kalian bisa maksimal berlibur dan tak buang-buang tenaga dan biaya.
1. Jaga Kesopanan
Kesan angker yang timbul dari Taman Nasional ini begitu membumi. Ada rumor-rumor yang mengatakan, kalau kalian nggak sopan di hutan ini, kalian bakalan terkena balasannya. Intinya, alam bakalan ngingetin kalau kalian itu salah.
Saranku, kalian harus tahu etika, jangan membuang sampah sembarangan, tidak memotong tanaman, tidak memburu satwa, tidak merusak apapun, tidak mengambil apapun, dan nikmati keindahan alam hutan ini dengan kebahagiaan dan sewajarnya saja. Jangan berlebihan.
2. Siapkan Fisik dan Mental
Hutan ini begitu luas dan memilik banyak spot yang bisa kalian kunjungi. Maka dari itu, badan kalian harus fit. Jangan sampai, ketika berwisata kalian kecapekan dan pingsan. Saranku, kalian siapkan topi agar tidak kepanasan dan jas hujan jaga-jaga kalau hujan.
3. Siapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan
Kalian mau camping, siapkan tenda dan peralatan lainnya. Kalau kalian ingin sekedar menikmati alam, jangan lupa siapkan kamera atau hp yang memiliki space memori yang banyak. Agar kalian bisa nyaman ambil foto di destinasi wisata ini.
4. Ingat Waktu dan Rencana
Kalian harus punya rencana wisata dan harus tertib. Jangan sampai kalian memulai perjalanan pulang di malam hari. Sebab bahayanya lebih besar, kalian nggak tahu hutan ini. Jadi lebih baik, jangan pulang petang atau malam hari.
Terpesona dengan indahnya alam Taman Nasional Alas Purwo memang boleh, tapi jangan sampai membuat kalian lupa waktu ya.
Itu aja sih tips-tips dariku agar liburan kalian lancar dan tak ada terkendala suatu apapun.
Baca Juga: 7 Pesona Air Terjun Madakaripura yang Penuh Misteri
Taman Nasional Alas Purwo, dibalik angkernya, kalian bakalan menemukan berbagai spot terbaik yang pernah kalian temui. Dari gua Istana hingga Pantai Plengkung benar-benar bakalan mewarnai liburan kalian.
Meski menyimpan banyak misteri, hutan ini adalah zonasi bagi flora dan fauna untuk hidup dan berkembang biak. Tentu kalian bisa melihat kehidupan mereka. Salah satunya di Savana Sadengan. Jangan takut angkernya, kunjungi aja, kalian bakalan takjub akan keindahannya…